Terjadinya
Gaya Gesek pada Gerak Peristaltik
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi7jCYl6WhEOPYzPrVLLyzt56q5Q4eEde6sUuLHBW_3pB8X1WnS-A7ttoNAgVy_whzk12NGQq3Jes29jgYrkq0p_zqg6zVcXrsGLNs8WxZEwRzpuHt1-7QM_N1Qo0ly26zSU6V3QL5R60/w640-h514/Yellow+and+Blue+Love+6+Panel+Comic+Strip+%25281%2529.png)
Nah, pertama gaya gesek itu apa sih? Gaya gesek adalah gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak bendanya. Gaya ini bisa terjadi karena adanya sentuhan benda dengan bidang lintasan sehingga membuat gesekan antara keduanya saat benda akan mulai bergerak sampai benda bergerak. Besar gaya ini, ditentukan berdasarkan kekasaran permukaan kedua bidang yang bersentuhan, jadi semakin kasar permukaan bidang maka gaya geseknya juga akan semakin besar. Gaya gesek ini ternyata juga terjadi di dalam tubuh kita, terutama pada sistem pencernaan. Sebelum membahas, lebih baik kita mengetahui pengertian dari gerak peristaltik.
Gerak peristaltik merupakan gerakan otot-otot yang berkontraksi secara tidak sadar untuk mendorong makanan dari kerongkongan (esofagus) ke dalam saluran pencernaan. Gerak peristaltik melibatkan otot-otot yang ada di kerongkongan, lambung, dan usus terutama usus halus dan usus besar.
a) Kerongkongan (Esofagus)
Makanan yang masuk ke mulut, kemudian dikunyah dan berubah menjadi lunak dalam mulut oleh air liur disebut bolus. Sebelum menuju esofagus, bolus melewati faring baru kemudian melewati esofagus. Otot pada esofagus berkontraksi secara bergelombang (gerak peristaltik) sehingga makanan terdorong masuk ke dalam lambung.
b) Lambung
Pada lambung juga terdapat gerakan peristaltik dan memastikan bolus bercampur dengan cairan atau enzim yang diproduksi oleh lambung. Campuran yang terbentuk tidak lagi disebut bolus makanan dan tetapi disebut chyme.
c) Usus
Kerja enzim dan pelumatan yang dilakukan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur atau berubah menjadi lebih cair dari bolus, disebut chyme. Setelah bolus telah berubah menjadi chyme seperti susu di lambung kemudian dibawa ke dalam usus halus. Saat di usus halus, proses peristaltik melambat sebagai tujuan perubahan dari gerakan untuk pencampuran, pencernaan dan penyerapan. Pada usus besar, lebih tepatnya di kolon, gerakan peristaltik juga terjadi. Gerakan ini memastikan persiapan pada proses buang air besar.
Jadi gerak peristaltik yang terjadi pada esofagus, lambung, dan usus terdapat penerapan gaya gesek. Setiap kali makanan masuk, otot akan berkontraksi dengan makanan tersebut. Ketika otot berokontraksi pasti akan terjadi gesekan antara permukaan otot dengan permukaan makanan. Nah, jadi pembahasan diatas adalah salah satu contoh penerapan gaya gesek pada biologi.
Komentar
Posting Komentar