Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Proses replikasi ini penting dalam tahap pembelahan sel. Materi DNA yang sudah digandakan kemudian akan dibagi ke masing-masing anakan sel baru. Adapun untuk susunan komplementer dari basa DNA terdiri dari pasangan satu yaitu basa purin dengan satu basa pirimidin. Basa purin terdiri dari adenine (A) dan guanine (G), sedangkan pirimidin terdiri dari cytosine (C) dan thymine (T). Pada RNA, thymine diganti oleh uracil (U). Dalam berpasangan, adenin (A) berpasangan dengan thymine (T) sedangkan guanine (G) berpasangan dengan cytosine (C). Terbentuknya pasangan tersebut disebabkan adanya ikatan hidrogen antara kedua jenis basa.
Garpu replikasi atau biasa disebut cabang replikasi adalah susunan yang terbentuk saat DNA bereplikasi. Garpu replikasi ini digunakan dampak enzim helikase yang memutus yang menyatukan kedua untaian DNA, membuat untaian ganda tersebut terbuka menjadi dua cabang yang masing-masing terdiri dari sebuah untaian tunggal DNA. Pada garpu replikasi ini, untai atau helai DNA dengan orientasi 3′ ke 5′ akan segera diproses secara berkelanjutan. Ketika fragmen dibuka sedikit demi sedikit, enzim polimerase akan memproses dari satu basa ke basa berikutnya. Untai DNA pada orientasi ini disebut leading strand. Ada juga untai DNA dengan orientasi yang berlawanan disebut lagging strand.
Dasar dari penyalinan DNA adalah pencocokan pasangan basa DNA dari template atau disebut DNA induk. Pada tahapan awal, struktur double helix akan dipisahkan, sehingga setiap untaian tunggal akan menjadi DNA induk. Jadi, basa guanine (G) akan berpasangan dengan basa cytosine (C) yang baru dan basa thymine (T) hanya akan berpasangan dengan basa adenine (A) yang baru. Maka dari itu, setiap helai DNA akan menjadi dasar salinan template untuk dibentuknya helai komplementer DNA yang baru. Enzim DNA polimerase menggunakan deoksiribonukleosida trifosfat sebagai substratnya dan kemudian menggabungkan atau mempolimerisasi substrat tersebut menjadi untaian DNA baru. Dari proses diatas menurut saya replikasi DNA menjadi salah satu fenomena gerak lurus beraturan pada biologi karena kecepatan pada proses pasangan basa DNA berlangsung tetap atau konstan. Sesuai dengan definisi dari gerak lurus beraturan yaitu keadaan suatu benda bergerak dalam kecepatan yang tetap atau konstan.
Komentar
Posting Komentar