Teknologi Penerapan Suhu dan Kalor

Inkubator Penetasan Telur Ayam

Halo semuanya, apa kabar? Udah lama nggak ketemu nih. Jadi, topik hari ini adalah inkubator untuk penetasan telur ayam menggunakan inkubator, yang merupakan salah satu penerapan dari suhu dan kalor. Sebelum itu, mari kita bahas tentang penetasan telur. Proses penetasan telur ayam ini dapat dibedakam menjadi dua yaitu penetasan alamiah dan penetasan buatan. Penetasan alamiah yaitu menetaskan telur yang dierami langsung oleh induk ayam selama 21 hari sampai telur menetas, sedangkan penetasann buatan adalah menetaskan telur dengan bantuan alat yang fungsinya seperti induknya. 

Hari ini kita kan lebih fokus membahas penetasan telur buatan, salah satu alat yang digunakan untuk penetasanbuatan ini adalah inkubator. Inkubator merupakan alat yang dipanasi menggunakan listrik pada suhu tertentu untuk mengerami telur seperti yang dilakukan oleh induk ayam. Alat ini menyediakan kondisi yang terkontrol dan tepat untuk pertumbuhan mikrobia pada media. Pengaturan suhu untuk penetasan telur ini sangat penting. Hal tersebut adalah syarat mutlak untk keberhasilan peneatasan yang memiliki daya tetas tinggi. Suhu ideal yang biasanya digunakan 38.5 – 39 derajat celcius. Apabila telur ayam menetas pada hari ke 20 atau 21, telur tersebut menetas pada waktu yang sesuai, yang artinya suhu pada inkubator sudah tepat. Jika suhu yang digunakan sudah sesuai dengan suhu ideal tetapi telur ayam tetapi belum menetas atau daya tetasnya masih rendah, mungkin ada faktor lain yang menyebabkan hal tersebut seperti kelembapan yang kurang tepat atau bisa dari kualitas telur itu sendiri yang kurang bagus. 

Untuk menstabilkan suhu pada inkubator dapat dipasang alat yang disebut thermostat yang bekerja secara otomatis. Thermostat ini akan menyalakan lampu bohlam atau pemanas untuk mengatur kestabilan temperatur dengan menaikkan, menurunkan, atau mematikan temperatur. Serta menggunakan termometer untuk mengetahui naik turunnya suhu. Umumnya termometer yang digunakan dalam inkubator penetas telur ayam ada dua jenis, yaitu:
  • Termometer ruangan atau manual yang menggunakan air raksa, termometer ini dapat menyerap panas dari zat yang diukur dengan cepat, rentang skala suhunya cukup banyak, mudah diamati dan mudah didapat.
  • Termometer digital yang menggunakan sensor (termometer digital disini berbeda dengan termometer digital klinis untuk mengukur suhu tubuh), termometer ini menggunakan sensor dapat digunakan pada inkubator penetas telur karena cara kerjanya yang praktis, lebih efisien dan mudah untuk pengukuran suhu.
Nah dari hal tersebut inkubator menerapkan suhu dan kalor secara bersamaan, yang bertujuan untuk meteskan telur ayam dengan baik seperti saat induk ayam mengerami telur. Hal tersebut salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh peternak, karena persentase keberhasilan penetasan telur dengan inkubator lebih besar dibandingkan dengan penetasan secaara alami. Semoga pembahasan hari ini dapat dipahami ya. See you in the next topic😊!

Komentar